Sumenep, 29/3 (Media Madura) – Mutasi Kepala Sekolah (Kepsek) kembali mendapat penolakan wali murid, kali ini giliran wali murid Sekolah Dasar (SD) Kecer Desa Kecer, Kacamatan Dasuk, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur yang menggelar aksi penolakan tersebut.
Mereka menggelar aksi di depan pintu gerbang sekolah dengan membawa sejumlah poster berisi penolakan atas kebijakan Dinas Pendidikan (Disdik) setempat mengganti Kepsek lama ke Kepsek baru.
Salah satu wali murid, Suriyanto (39) mengatakan, wali murid tidak menghendaki pergantian Kepsek lantaran Kepsek lama dianggap sudah bagus dan diterima oleh masyarakat, siswa dan wali murid.
“Pak Bukhari (Kepsek lama.red), sudah puluhan tahun mengajar di SD Kecer ini, yang selanjutnya menjadi Kepsek, selama itu ia sosok yang mampu memberikan semangat untuk siswa berprestasi.” ungkapnya pada awak media.
Hal senada juga diungkapkan wali murid lain, bahkan wli murid yang enggan namanya dimediakan itu mengancam, jika tuntutan mereka tidak dupenuhi, maka para wali murid sepakat akan memberhentikan anaknya untuk bersekolah di SD tersebut.
“Bukan hanya memberhentikan anak-anak, kami juga akan gusur sekolah ini, jika kebijakan pemerintah tetap memutasi pak Bukhari,” ancamnya.
Sementara itu, akibat aksi para wali murid yang digelar di jam efektif tersebut, kegiatan belajar mengajar di sekolah itu jadi terganggu, hanya sekitar separuh dari junlah siswa yang datang ke sekolah.
“Prihatin sih mas, karena hampir 50 persen anak-anak tidak masuk sekolah,” kata salah satu guru pengajar, Anni.
Dia berharap, pemerintah atau Disdik setempat segera mencarikan solusi terbaik agar aktifitas belajar mengajar cepat kembali kondusif, karena jika aksi terus berlanjut, dia khawatir yang menjadi korban adalah anak didiknya.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Sumenep, A. Shadik memberikan tanggapan singkat dengan adanya penolakan tersebut. Sebab kata Shadik, mutasi Kepala Sekolah adalah hal biasa.
“Ya itu kan hal yang wajar, Kepsek dimutasi, guru dimutasi, aturan memang menunjukkan seperti itu.” tetangnya singkat.
Reporter: Rosy
Editor: Ahmadi