Pamekasan, 24/2 (Media Madura) – Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan, Madura, Jawa Timur meyatakan tak percaya lagi terhadap manajemen Adeni yang dikelola Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
Menurut Hosnan jika Adeni tidak kunjung dipisah dari PDAM maka produksi air kemasan itu tidak kunjung sehat dan sulit berkembang.
“Kami (DPRD) sudah tidak percaya lagi dengan pengelolaan manajemen saat ini. Kami mendesak dan menyarankan agar ditangani pihak ketiga,” katanya, Jumat (24/2/2017).
Dikatakan oleh Hosnan, sejak manajemen Adeni ditangani PDAM Pamekasan, tidak ada kemajuan. Bahkan, setiap laporan selalu mengalami kerugian. Padalah, bahan baku air kemasan itu sudah tanpa biaya karena menggunakan sumber mata air milik PDAM sendiri.
“Kami menilai ada kesalahan manajeman. Untuk itu harus dirombak total. Kami lebih yakin Adeni ini bisa maju kalau ditangani investor yang mau bekerja sama dengan Pemkab. Menurut kami hanya itu jalan satu-satu kalau Adeni mau maju,” tambahnya.
Lanjut Politisi PAN itu, saat ini keputusan ada di tangan eksekutif, karena persoalan ini pernah dilakukan kajian dan studi banding ke Bali untuk melakukan perbaikan Adeni yang masih jalan di tempat.
“Air kemasan Adeni ini bisnis murni, jadi tidak akan maju kalau manajemannya masih PDAM. Di Bali bisa maju karena dikelola oleh pihak ketiga,” ungkapnya.
Reporter: Rifqi
Editor: Ahmadi