Sampang, (Media Madura) – Kader senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sampang Amin Arif Tirtana mengaku siap menerima sanksi partai usai dirinya ditunjuk sebagai Juru Bicara Tim Pemenangan H Slamet Junaidi-H Ahmad Mahfud (Jimad) di Pilkada 2024.
Sementara, partai berlambang Ka’bah itu memiliki kandidat sendiri maju di Pilkada sebagai calon Wakil Bupati Sampang H Abdullah Hidayat sekaligus Ketua DPC PPP Sampang mendampingi calon Bupati KH Muhammad Bin Muafi Zaini atau sebutan pasangan Mandat.
Amin Tirtana mengatakan, tetap mendukung pasangan Jimad untuk memenangkan kontestasi pemilihan kepala daerah. Keputusannya bulat setelah memperhitungan segala aspek resiko.
“Iya saya siap (sanksi), apapun resiko dan sikap partai secara struktural harus diterima oleh saya,” kata Amin kepada mediamadura.com, Jumat (6/9/2024).
“Selama ini kan belum ada klarifikasi dan harus tabayyun dulu kepada saya, kenapa mengusung Ra Mahfud begitu,” imbuhnya.
Amin pun blak-blakan alasan dirinya mendukung pasangan Jimad. Figur yang didukungnya dianggap lebih tepat memimpin lima tahun ke depan. Menurut dia, semua keputusan ini merupakan pilihan politik.
“Saya ditempatkan di PPP maupun sebagai Jubir itu adalah pilihan politik, apalagi Ra Mahfud calon wakilnya bagian dari kader PPP yang juga pernah menjadi Majelis Syariah, maka saya harus memperjuangkan kader itu,” terang Amin yang juga menjabat Majelis Pakar DPC PPP Sampang.
Amin ditanya apakah Ketua DPC H Abdullah Hidayat dianggap bukan bagian dari kader. Namun ia kembali menjawab, bahwa keputusannya lagi-lagi adalah pilihan dan sikap politik.
“Urusan selera politik saja, tidak ada unsur lain, semua terjalin hubungan harmonis (internal PPP) kok,” ujarnya.
Pernyatan tersebut membuat Ketua Fraksi PPP Sampang Muhammad Subhan angkat bicara. Ia tak terima kader partainya justru mendukung rivalitas dari pasangan Mandat (Kiai Mamak-Haji AB).
Seharusnya para kader merapat memenangkan pasangan calon yang diusung PPP. Maka itu, dirinya mendorong DPC PPP Sampang sesegera mungkin memberikan tindakan tegas berupa sanksi berat atau pemecatan.
“Pasangan Mandat yang harus kita dukung untuk menang di Pilkada bukan beda pilihan apalagi jadi Juru Bicara Tim Pemenangan, wajib hukumnya nerima surat pemecatan dari partai,” tegasnya.
Reporter : Ryan Hariyanto
Editor : Zainol