28.1 C
Madura
Kamis, September 19, 2024

Kolaborasi Komunitas Pamekasan, Super Camp: Atasi Demotivasi Belajar Pascapandemi

Must read

- Advertisement -
Redaksi
Redaksihttps://mediamadura.com
Media online yang menyajikan informasi seputar Madura. Bernaung dibawah PT Media Madura Group.

Pandemi memang membawa dampak yang cukup besar pada hampir seluruh aspek. Setelah menerapkan sistem pembelajaran daring sejak Maret 2020, kini sekolah tatap muka mulai diterapkan per September 2021. Berbagai keresahan pun muncul seiring dengan perubahan tersebut. Tak terkecuali pelajar di SMKN 1 Pamekasan.

Mendengar keresahan itu, pihak sekolah dan beragam komunitas yang berfokus pada literasi dan pendidikan di Pamekasan berkolaborasi untuk mengatasinya. Melalui acara yang bertajuk Super Camp, proyek kolaborasi tersebut dicetuskan berdasarkan kondisi pelajar di SMKN 1 Pamekasan yang mengalami penurunan motivasi belajar pascapandemi.

Selain itu, kurangnya interaksi antarpelajar dan tuntutan adaptasi terhadap perubahan sistem pembelajaran juga merupakan fokus utama Super Camp. Hal tersebut karena sistem pembelajaran daring yang menyebabkan siswa kurang berinteraksi secara langsung. Sehingga, ketika sekolah tatap muka kembali dibuka, beberapa siswa kesulitan beradaptasi dengan baik.

Acara yang diselenggarakan pada Jumat (17/12/21) hingga Minggu (19/12/21) itu bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar peserta. Tak hanya itu saja, mereka juga akan dibekali dengan pengetahuan seputar kepemimpinan dan komunikasi yang dikemas dalam bentuk pemberian materi dan games yang menyenangkan.

“Acaranya menginap seperti kemah pada umumnya tapi di sekolah tanpa tenda. Nah, selama acara peserta gak bakal pegang HP sama sekali,” ujar Azam, sapaan akrab Azam Annajah Safari selaku Ketua Super Camp.

Super Camp merupakan hasil kolaborasi antara Student Fest, Yayasan KBPII Pamekasan, Kampung Pendidikan Mandhala Senom, Compok Literasi, mahasiswa prodi Psikologi, dan Paguyuban Kacong Cebbhing Kabupaten Pamekasan.

Acara yang diadakan di SMK 1 Pamekasan tersebut akan memanfaatkan sumber daya dari pemuda dan pemudi komunitas setempat untuk mengisi rangkaian materi yang telah dipersiapkan. Salah satunya adalah sesi konseling peserta oleh mahasiswa prodi Psikologi.

“Jadi bakal ada sesi konseling untuk memfasilitasi peserta supaya terbuka tentang dirinya sendiri. Tentang permasalahan yang dialami dalam proses belajar di sekolah dan lain lain,” lanjutnya.

Azam mengungkapkan bahwa setelah acara tersebut terlaksana, harapannya adalah peserta dapat menyadari dan yakin atas kemampuan dirinya, membangun hubungan positif dengan orang lain, dan mandiri serta mampu mengembangkan potensi diri sendiri.

“Minimal peserta bisa kembali mendapat motivasi belajarnya.” pungkas Azam.(Ghi)

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Latest article