23.9 C
Madura
Senin, Januari 20, 2025

Pemkab Sampang Ajak Masyarakat Upayakan Tekan Angka Stunting

Must read

- Advertisement -
Redaksi
Redaksihttps://mediamadura.com
Media online yang menyajikan informasi seputar Madura. Bernaung dibawah PT Media Madura Group.

Sampang, (Media Madura) – Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes-KB) Kabupaten Sampang, Madura, bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Timur, menggelar Sosialisasi Internalisasi Pengasuhan Balita dalam upaya Penurunan Stunting kepada Masyarakat di Pendopo Trunojoyo Sampang, Rabu (11/10/2023).

Kegiatan ini dihadiri Wakil Bupati Sampang H Abdullah Hidayat, Sekretaris Daerah Yuliadi Setiawan, Ketua Tim Kerja Pemberdayaan Ekonomi Keluarga BKKBN Jawa Timur Harijono, Kepala Dinkes-KB Sampang Abdulloh Najich, perwakilan Ketua TP PKK Sampang, TP PKK Kecamatan dan Desa.

Sedangkan, peserta sosialisasi terdiri dari Penyuluh KB, Tim Pendamping Keluarga dan CoE, Insan Genre Sampang, Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS), Kelompok Kegiatan (Poktan) Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Lansia (BKL), Bina Keluarga Remaja (BKR), Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R).

Kepala Dinkes-KB Sampang Abdulloh Najich menyampaikan, kejadian stunting merupakan salah satu masalah gizi yang dialami oleh balita di dunia dan Indonesia sampai dengan saat ini. Penanganan stunting harus dilakukan sejak prakonsepsi atau pembuahan hingga usia 2 tahun dimana dikenal dengan masa 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan).

Selain itu, pelaksanaannya perlu dukungan kerjasama dari berbagai pihak di berbagai tingkatan wilayah sampai desa. Dengan begitu, melalui kegiatan internalisasi pengasuhan balita dalam upaya penurunan stunting diharapkan mampu sebagai kanal penyebarluasan informasi tentang pentingnya 1000 HPK.

“Oleh karena itu kita tekankan kepada Penyuluh KB dan Tim Pendamping Keluarga untuk tetap fokus memberikan pendampingan baik setiap calon pengantin atau masyarakat untuk memberikan edukasi terutama kepada kelompok yang ada kecenderungan ke arah Stunting,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Tim Kerja Pemberdayaan Ekonomi Keluarga BKKBN Jawa Timur Harijono, mengaku kagum capaian angka presentase stunting di Kabupaten Sampang. Meski begitu, ia tetap meminta pemerintah daerah maupun pihak terkait terus berkomitmen menurunkan angka stunting.

“Harus ada semangat terus mengingat angka stunting di Sampang tergolong rendah yakni 6,9 persen dan mudah mudahan bisa terus turun hingga tuntas,” kata Harijono.

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati Sampang H Abdullah Hidayat saat sambutannya mengatakan, keberhasilan Kabupaten Sampang dibangun atas dasar saling memiliki sehingga daerah yang dipimpinnya itu berhasil meraih penghargaan inovasi dari Provinsi Jawa Timur atas penanganan stunting.

“Kita telah lakukan dari hulu ke hilir, sebelum menikahkan putera-puteri bahkan remajanya, kita cegah potensi-potensi stunting dengan pengecekan kesehatan dan pengobatan, kemudian dikawal ketika hamil, kelahiran sampai tumbuh kembang anaknya ketika lahir secara berkala oleh tenaga kesehatan,” paparnya.

Menurut Haji AB, stunting merupakan ancaman serius dan memerlukan penangan yang serius pula. Untuk itu, dalam rangka mendukung Prioritas Nasional dalam penurunan Stunting yang lebih masif perlu sinergi dari seluruh elemen baik unsur pemerintah, LSM, Organisasi Masyarakat, Organisasi Wanita, Kepemudaan, maupun Organisasi Islam, dan lainnya untuk berkomitmen menjaga semangat meningkatkan status gizi dan menekan angka stunting di Kabupaten Sampang.

“Kendati angka kasus stunting di Sampang terus mengalami penurunan yang cukup signifikan, kita tetap komitmen tidak boleh lengah, langkah promotif dan preventif harus kita masifkan agar ke depan kasus stunting makin kecil lagi dan akhirnya bisa mencapai 0 %,” tandasnya.

Reporter : Ryan
Editor : Arif

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Latest article