Pamekasan, 16/8 (Media Madura) – Puluhan warga Desa Pangbatok, Kecamatan Proppo, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, melakukan unjuk rasa ke kantor Pemkab Pamekasan, Jl Kabupaten, Rabu, (16/8/2017).
Warga protes karena Calon Kepala Desa (Cakades) di daerahnya dimonopoli warga luar desanya.
Massa sempat bersitegang dengan aparat Kepolisian Resor (Polres) setempat karena tidak diizinkan masuk ke kantor Bupati Pamekasan.
Mereka menilai tahapan penetapan calon kepala desa (kades) di desanya tidak adil.
Subaidi, salah seorang warga Desa Pangbatok, mengatakan, dalam tahapan pendaftaran bakal calon kades (bacakades) terdapat 7 pelamar. Namun, sebagian besar dari bacakades itu berasal dari luar desa.
“Panitia pilkades justru meloloskan pendaftar yang tidak berdomisili di Desa Pangbatok. Sementara bacakades yang asli dari desa tersebut tidak lolos,” katanya.
Menurut Subaidi, dengan meloloskan para pendaftar luar daerah itu panitia Pilkades dinilai tidak fair.
“Pendaftar yang asli dari desa kami malah digugurkan. Kami tidak mau ada calon yang bukan asli dari desa kami,” tegas Subaidi.
Munculnya bacakades dari luar desa setempat diduga kuat karena disuruh salah satu calon untuk mengganjal bacakades yang dianggap rival politiknnya dari desa setempat.
“Penetapan ini janggal, karena informasi yang kami terima, bacakades dari luar itu dibayar agar bacakades asli warga Pangbatok tidak lolos dipencalonan,” tutup Subaidi.
Reporter: Rifqi
Editor: Ahmadi